a. Pengkajian
* Riwayat perkawinan, misalnya anak tersebut diinginkan atau tidak untuk mengetahui kemungkinan minum obat-obatan / ramuan untuk menggugurkan kandungan.
* Riwayat kehamilan, yaitu penyakit yang pernah diderita yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin spt hipertensi, DM, Rubella. Khususnya bila terserang pada trimester I.
* Penyakit keturunan.
* Merokok selama hamil.
* Apakah ayah atau ibu menderita penyakit kelamin misal syphilis.
* Sebelum hamil ikut KB atau tidak, KB yang pernah digunakan.
* Obat-obatan yang diminum selama hamil.
b. Pemeriksaan Fisik
Meliputi : inspeksi, palpasi, perkusi & auskultasi
c. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan cardiac output
2. Inefektif pola nafas b.d akumulasi secret
3. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak adekuat
4. Kecemasan ortu b.d kurangnya pengetahuan tentang kondisi bayinya
5. Resiko infeksi tali pusat b.d infasi kuman pathogen
d.Nursing Care Plan
e.Pemeriksaan Peunjang
Tahapan pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium dan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dari yang sederhana seperti Rontgen dan EKG. Dilanjutkan dengan pemeriksaan ekokardiografi. Sebagian besar kasus dapat terdiagnosis dengan tepat hanya menggunakan ekokardiografi. Bila diperlukan data yang lebih akurat dilakukan pemeriksaan kateterisasi. Dengan kateterisasi dokter jantung dapat mempelajari bentuk anatomi jantung dan fungsinya secara tepat.
Hasil semua pemeriksaan akan dibahas dalam suatu konferensi bedah antara dokter jantung anak dan dokter bedah jantung anak. Dalam konferensi itu dibahas tentang diagnosis, indikasi operasi, saat yang terbaik menjalani operasi serta prospek jangka pendek dan jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar