Senin, 25 April 2011

KONSEP DASAR kelainan jantung KONGENITAL

http://hanikamioji.wordpress.com/2009/04/23/bayi-dengan-kelainan-jantung-kongenital/

a. Definisi
-kelainan jantung kongenital adalah kelainan structural dan atau pembuluh darah besar intrathorakal yang dapat menimbulkan gangguan fungsi kardiovaskuler.
http://hanikamioji.wordpress.com/2009/04/23/bayi-dengan-kelainan-jantung-kongenital/

-Merupakan kelainan jantung yang terjadi sebelum bayi lahir dan tidak selalu memberi tanda pada saat bayi dilahirkan kadang beberapa bulan sampai beberapa tahun.
http://www.slideshare.net/abhique/askep-anak-dengan-kelainan-jantung-kongenital

b. Etiologi
Penyebab terjadinya KJK belum dapat diketahui secara pasti tetapi beberapa factor diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian KJK.

Faktor tersebut adalah :

1. Faktor Prenatal :
* Penyakit Rubella
* Alkoholisme
* Umur ibu > 40 tahun
* Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
* Ibu merokok
* Ibu menderita infeksi

2. Faktor Genetik

* Kelainan jantung pada anak yang lahir sebelumnya.
* Ayah dan Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
* Kelainan kromosom seperti sindrom Down.
* Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

3. Faktor Lingkungan
Radiasi
http://www.slideshare.net/abhique/askep-anak-dengan-kelainan-jantung-kongenital

c. Manifestasi Klinis
KJK pada umumnya dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan kerja jantung dengan gejala :
Ø Kadiomegali
Ø Hipertropi
Ø Techicardi

2. Curah jantung rendah dengan gejala :
Ø Gangguan pertumbuhan
Ø Intoleransi aktivitas

3.Hipertensi Pulmonal
Dengan gejala Dispneu dan Tachipneu

4.Penurunan saturasi oksigen arteeri
Dengan gejala Polisitemia, asidosis dan sianosis

Gejala yang timbul :
* Sesak nafas atau dispnea
* Palpitasi
* Kehilangan kesadaran yang tiba-tiba akibat penurunan aliran darah keotak
* Edema
* Cyanosis
* Bayi malas minum

http://www.slideshare.net/abhique/askep-anak-dengan-kelainan-jantung-kongenital
* sulit bernafas
* HR >200x/menit
* infeksi pernapasan berulang
* kesulitan peningkatan BB
* Murmur
* clubing finger pada tangan dan kaki
* tekanan darah meningkat

http://www.slideshare.net/abhique/askep-anak-dengan-kelainan-jantung-kongenital
* Anak terlihat pucat, banyak keringat bercucuran, ujung-ujung jari hiperemik, kelelahan, ISPA
* Diameter dada bertambah, sering terjadi pembenjolan dada kiri, saat rontgen diagnosa kateterisasi jantung
* Nafas pendek dan sering terjadi retraksi pada jugulum, sela intrakostal, dan region epigastrium
* Anak kurus dan terlihat impuls jantung yang hiperdinamik
* Hipertropi ventrikuler kiri akibat penyesuaian jantung terhadap peningkatan volume darah
* Adanya tanda dengan machinery type murmur jantung akibat aliran darah turbulen dari aorta melewati duktus menetap
* tekanan darah sistolik tinggi karena pembesaran ventrikel kiri
* Neonatus (ISPA danlainlain)

d. Klasifikasi
Jenis-jenis Kelainan Jantung Bawaan :

1. KJK Asianotik, seperti :

a. Duktus Arteriosus Paten (PDA)
Yaitu duktus arteriosus tidak menutup setelah lahir

b. Defek Septum Ventrikel (VSD)
Yaitu hubungan antara ventrikel kanan dan kiri ukurannya bervariasi dapat disertai kelainan yang lain.

http://rajadora.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan_10.html
VSD (Ventrikulare Septum Defek) adalah suatu keadaan dimana ventrikel tidak terbentuk secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel kiri dan kanan terganggu, akibat darah dari bilik kiri mengalir kebilik kananpada saat sistole.
Besarnya defek bervariasi mulai dari ukuran milimeter (mm) sampai dengan centi meter (cm), yaitu dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

* VSD kecil : Diameter sekitar 1 – 5 mm, pertumbuhan anak dengan kadaan ini masih normal walaupun ada kecenderungan terjadi infeksi saluran pernafasan.
* VSD besar / sangat besar : Diameter lebih dari setengah dari ostium aorta, tekanan ventrikel kanan biasanya meninggi.
* KOARTASIO AORTA adalah kelainan yang terjadi pada aorta berupa adanya penyempitan didekat percabangan arteri subklavia kiri dari arkus aorta dan pangkal duktus arteriousus battoli.


c. Defek Septum Atrium (ASD)
Adanya hubungan antara atrium kanan dan kiri

http://rajadora.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan_10.html
ASD ( Atrial Septum Defek) adalah kelainan jantung bawaan akibat adanya lubang pada septum interatrial. Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe :

* ASD Sekundum, bila lubang terletak di daerah fossa ovallis.
* ASD Primum, bila lubang terletak didaerah ostium primum (termasuk salah satu bentuk defek septum atrioventrikulare).
* Defek sinus venosus, bila lubang terletak didaerah venosus (dekat muara vena kava superior dan inferior).


d. Stenosis Pulmonal (SP)
Adanya penyempitan muara arteri pulmonal.

e. Stenosis Aorta (SA)
Adanya penyempitan aorta.

2. KJK Sianotik , penyebab :

a. Peredaran darah janin
b. Aliran darah pulmonal berkurang yaitu pada Tetralogi of Fallot (TF) & TA.
c. Aliran darah pulmonal meningkat yaitu pada TGA & TAPVD

e. Penatalaksanaan
1. Farmako
- diberikan digoksin dan diuretik misalnya lasix. Bila obat bisa memeprbaiki pernafasan dan bertambahnya berat badan, operasi ditunda sampai umur 2-3 tahun.
- tindakan bedah
- kelainan tersebut dapat ditutup dengan sesuatu atau dijahit
- graft pembedahan jantung terbuka dengan prognosis baik
- Karena neonatus tidak toleransi terhadap pembedahan biasanya diobati dengan aspirin atau idomethacin yang menyebabkan kontaksi otot lunak pada duktus arterious

Upaya Medis

Setelah penderita didiagnosis PJB, maka pengobatan yang diberikan dapat berupa hanya pemberian obat, dapat pula berupa intervensi non bedah atau dengan cara pembedahan. Intervensi non bedah dikerjakan oleh dokter kardiologi anak dengan menggunakan kateterisasi. Kelainan yang dapat dikerjakakan terbatas pada beberapa kelainan saja seperti penutupan celah pada septum atrium (ASD), penyumbatan pada PDA, ataupun pada beberapa kelainan katup. Pada kasus kasus emergensi dapat dikerjakan intervensi non bedah sebelum dilanjutkan dengan operasi (Ballon atrial septostomy). Sebagian besar kasus PJB harus dilakukan dengan upaya pembedahan.


Secara umum pembedahan pada kelainan jantung bawaan dapat dibagi atas 2 kategori yaitu pembedahan korektif dan pembedahan paliatif. Pembedahan korektif adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk membuat anatomi jantung menjadi normal sehingga fungsinya menjadi normal kembali. Kadang kadang kondisi jantung anak terlalu rumit untuk dilakukan operasi yang bersifat korektif. Sehingga sering pula dilakukan operasi yang bersifat paliatif. Operasi paliatif merupakan operasi perantara sebelum dilakukan operasi korektif di kemudian hari. Namun operasi paliatif ini dapat juga merupakan operasi definitif (tidak bisa dilakukan operasi korektif lagi karena rumitnya kelainan jantung pada anak). Jadi terlihat bahwa pembedahan pada PJB tidak selalu dapat dikerjakan satu tahap.


Bila dilihat dari jenisnya, operasi jantung terbagi dalam 2 macam yaitu operasi jantung “terbuka” dan operasi jantung “tertutup”. Operasi jantung terbuka adalah operasi yang memerlukan bantuan mesin jantung-paru, sehingga selama operasi, jantung dapat dihentikan sementara dan fungsi untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh di ambil alih oleh mesin. Sedangkan operasi jantung tertutup merupakan operasi yang dikerjakan tanpa menggunakan mesin jantung paru, dan operasi dilakukan dengan jantung tetap berdenyut.


Operasi jantung merupakan prosedur yang “rumit”. Diperlukan tim yang terdiri dari 2 orang dokter bedah, 1 orang ahli anestesi, 1 orang ahli perfusi, 2 orang perawat bedah dan 1orang teknisi. Masing-masing ahli berpengalaman dalam bidang tugasnya, dan mampu bekerjasama dengan baik. Pasca operasi pasien membutuhkan perawatan intensif di ICU khusus di mana pengawasan dilakukan secara ketat. Dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi, walaupun operasi jantung merupakan operasi yang rumit, sekarang sudah dapat memberikan hasil yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar