Minggu, 22 November 2009

emosi

Emosi melekat pada setiap tindakan dan setiap manusia , emosi itu ada berbagai macam , bukan cuma sekedar marah . setiap perasaan manusia selalu berkaitan erat dgn emosi .Emosi memiliki jenis yang berbeda-beda. Emosi memiliki bentuk bermacam-macam, antara lain: sedih, takut, jijik, sedih dan terkejut. Ragam emosi tidak memiliki acuan yang sama dan memiliki gradasi yang berbeda. Pembahasan emosi banyak dikaji oleh ilmu psikologi. Emosi diteliti berdasarkan beberapa acuan.

Emosi dipicu dari pandangan seseorang terhadap suatu kejadian, adanya reaksi fisiologis yang kuat, ekspresi berdasarkan pada mekanisme genetika, merupakan informasi dari satu orang ke yang lainnya, dan membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan situasi lingkungan. Seorang mahasiswa mendapat nilai E. Dia mungkin tidak kesal medapat bobot nilai E, karena memang seorang pemalas, namun mahasiswa lain akan tampak sangat marah dan mencerca dosen yang memberi nilai tersebut.
Emosi berkaitan dengan sikap yang membuat efek membekas dan dirasakan terhadap suatu objek dapat bersifat positif atau negatif. Pernyataan ini menyangkut pengertian emosi yang dirasakan oleh setiap orang. Efek positif mendekatkan pada suatu objek dan efek negatif menjauhkan dari objek (Newcomb,dkk, 1981:91).
Emosi yang muncul disertai reaksi fisiologis yang dapat dikenali, misalnya detak jantung meningkat cepat, tangan gemetar, ingin kabur, dan sebagainya. Ekspresi emosional berdasarkan pada mekanisme genetika, artinya, semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi (www.e-psikologi.com). Ekspresi wajah sedih pada orang cina mirip dengan ekspresi wajah sedih pada orang padang. Ekspresi wajah bahagia orang Arab, mirip dengan ekspresi bahagia orang Jawa.
Emosi tidak sekedar dilihat dari reaksi fisiologis. Emosi bisa munculkan oleh motif sosiogenetik yaitu motif yang dipelajari oleh orang lain berasal dari lingkungan tempat seseorang berkembang (Gerungan, 1996:149). Emosi memberikan informasi dari satu orang ke yang lainnya. Rasa takut yang dialami seseorang sebagai informasi bahwa dia tidak mau melakukan sesuatu. Marah dialami merupakan informasi bahwa ia tidak suka diperlakukan seperti perlakuan yang sudah diterimanya. Emosi dapat muncul tidak disadari dan tanpa diniatkan. Seseorang baru sadar mengalami sebuah emosi setelah emosi itu dialami sendiri, Misalnya bertemua dengan musuh, tiba-tiba saja marah.
Emosi hakikatnya adalah salah satu bentuk dari komunikasi seseorang. Kala seseorang emosi, artinya dia sedang berupaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Bentuk penyampaiannya berbeda-beda, bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Komunikasi pada emosi memiliki ciri-ciri tertentu:
1. Sikap terjadi bukan dibawa sejak diilahirkan.
2. Sikap berubah-ubah dan dapat dipelajari.
3. Siap tidak berdiri sendiri, karena mengandung relasi terhadap suatu objek.
4. Sikap merupkan segi-segi motivasi dan perasaan. Sifat berdasarkan pengetahuan seseorang (Newcomb, Turner, dan Converse, 1981:151).
Penjelasan diatas adalah uraian tentang emosi. Lalu, apakah yang dimaksud dengan marah? Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat, sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia . Namun, ketika marah tidak terkendali dan cenderung menuju arah negatif, marah akan menjadi masalah (Rahmat, www.percikan-iman.com). Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenaline, dan noradrenaline, ungkap Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil spesialisasi studi tentang marah. Dari pendapatnya tersebut, Apabila seseorang sedang marah, ada banyak hal yang terjadi pada dirinya yang mungkin tidak pernah kita perhatikan lebih jauh. Ketika marah, secara psikologis dan biologis diri kita mengalami perubahan yang cukup signifikan, bahkan drastis, dibandingkan dengan keadaan ketika kita

Emosi dalam Kepribadian
“Si Dodi itu sabar dan orangnya baik banget, dia jarang marah, sedangkan Hasyim itu pemarah, orang batak seh”. Emosi pada kepribadian merujuk sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang. Suatu emosi cenderung diulang-ulang, maka emosi itu dianggap sebagai sifat kepribadian. Emosi memilki hubungan yang mempengaruhi pada kepribadian seseorang. Orang yang sering marah-marah akan disebut memiliki sifat pemarah. Orang yang sering mengalami takut akan disebut penakut. Orang yang sering menunjukkan kebanggaan diri akan disebut sombong. Orang yang sering bersedih akan disebut pemurung. Orang yang mudah cemas disebut pencemas.
Emosi berbeda diartikan berdasarkan latar daerah bahasa. Bahasa berbeda memiliki jumlah kosakata emosi yang berbeda. Misalnya, kata emosi dalam bahasa inggris berbeda dengan jumlah kata-kata emosi dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa Minangkabau. Emosi yang dialami mungkin sama, namun dalam bahasa tertentu hanya digunakan satu kata untuk menyebutnya, sedangkan dalam bahasa lain diterangkan lebih terperinci sehingga dipecah ke dalam beberapa kata.
Salah satu pengategorian emosi yang cukup bermanfaat adalah dengan membedakan emosi berdasarkan skenario kognitif yang dimiliki seseorang terhadap emosi yang dialami. Misalnya dibedakan berdasarkan kejadian-kejadian yang menyebabkan emosi, berdasarkan nilai positif dan negatif, berdasarkan kedekatan makna antara kata-kata emosi, dan lainnya.
Sekurangnya terdapat tiga cara dalam membedakan emosi, yakni perbedaan yang terlihat dengan adanya kata-kata emosi yang banyak jumlahnya itu, membedakan berdasarkan kejadian yang menimbulkan emosi dan tanda-tanda munculnya emosi. Emosi datang berdasarkan motif. Motif merupakan pengertian yang berkaitan semua penggerak atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan diia berbuat sendiri. Tingkah laku manusia menyebabkan seseorang berbuat sesuatu (Gerungan, 1996:140).
Anna Wierzbicka, seorang peneliti emosi dari Australian National University, membedakan emosi ke dalam 6 kelompok utama yang didasarkan pada tema-tema umum, yakni 1) "Sesuatu yang baik terjadi", 2) "Sesuatu yang buruk terjadi", 3) "Sesuatu yang buruk bisa/akan terjadi", 4) "Saya tidak ingin hal seperti ini untuk terjadi’, 5) ‘berpikir tentang orang lain", 6) "Berpikir tentang diri sendiri". Masing-masing dari tema itu terkait dengan beberapa aspek skenario kognitif yang dimiliki.
Emosi tersebut berkaitan dengan derajat perasaan. Derajat perasaan sebagai suatu sikap dapat dilihat sebagai penilaian terhadap suatu objek tertentu dengan istilah baik atau buruk. Semakin sentral suatu objek seseorang semakin besar kemungkinan seseorang menyimpan sejumlah besar informasi mengenai objek itu, Tingkah laku manusia tidak hanya resfonsif terhadap rangsangan dari situasi sesaat. Situasi sepintas lalu maka sepintas juga yang terekam diingatan. Kalau lebih kompleks, maka lebih kompleks yang terekam diingatan.
Masing-masing dari tema itu terkait dengan beberapa aspek skenario kognitif yang dimiliki.
1. Sesuatu yang baik terjadi.
Jika seseorang mengalami sesuatu yang baik terjadi dalam hidup Anda, misalnya seseorang mendapatkan undian, diterima bekerja, mendapatkan kekasih, menggapai impian, maka akan merasa bahagia, senang, gembira, suka, riang, damai, nyaman, nikmat, lega, dan semacamnya.
2. Sesuatu yang buruk terjadi.
Seseorang berada dalam situasi yang buruk, misalnya dipecat, dikhianati dan sebagainya yang buruk-buruk. Maka akan mengalami kesedihan, tertekan, menderita, sakit hati, frustrasi, kecewa, merasa ditolak, atau lainnya yang semacam.
3. Sesuatu yang buruk bisa/akan terjadi
Jika seseorang merasa bahwa sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Misalnya bisa kehilangan orang disayang, kehilangan penghasilan, dan sebagainya yang buruk-buruk, maka mungkin mengalami cemas, panik, takut, khawatir, gugup, pucat, was-was, waspada, atau lainnya.
4. Seseorang tidak ingin hal seperti ini terjadi, Saat seseorang ingin yang terjadi tidak seperti yang dialami, mungkin akan merasa marah, panas hati, murka, terkejut, atau yang lainnya.
5. Berpikir tentang orang lain.
Pada saat Anda memikirkan orang lain, mungkin seseorang merasa iri atau cemburu.
6. Berpikir tentang diri sendiri.
Seseorang mengalami emosi tertentu ketika berpikir tentang diri sendiri. Emosi yang biasanya muncul karena berpikir tentang diri sendiri menimbulkan rasa malu, bingung, merasa bersalah, menyesal, bangga atau yang lainnya.

Kesimpulan
Emosi memiliki jenis yang berbeda-beda. Emosi memiliki terdiri dari sedih, takut, jijik, sedih dan terkejut. Ragam emosi tidak memiliki acuan yang sama dan memiliki gradasi yang berbeda. Emosi bukanlah marah, melainkan marah adalah bagian dari emosi. Emosi berkembang karena motif dan derjat perasaan. Emosi memiliki hubungan yang mempengaruhi terhadap kebudayaan.

Sabtu, 07 November 2009

masalah

hmmm , mau ngungkapin pendapat aj . nuangin smua yang ad d pikiran dan hati ini . d ambil dari penglaman pribadi , yang emg nyadarin chacha kalo sbnernya hdup ini mudah , klu kita menganggapnya mudah :)

syapa sih orang di dunia ini yang gapunya masalah ? chacha yakin gaad .

bayi yang baru lahir , Ia menangis menjerit , sbenernya Ia takut untuk memulai hidup barunya d dunia yang fana ini .

orang yang meninggal , Ia membuat repot orangorang disekitarnya , keluarga nya harus membayar orangorang untuk menguburnya , membayar uang perawatan makam nya setiap bulan.

orang buta , tuli dan memiliki keterbelakangan mental , mereka selalu bertanyatanya dimana keadilan Tuhan ? dimana kasih sayang Tuhan ?

Bahkan orang yang bergelimangan harta dan kebahagiaan , mereka bingung takut mempergunakan hartanya , mereka bingung apakah mereka berhak menikmati kebahagiaan sementara saudaranya masih banyak yang kesulitan .

Ya , smua orang di dunia ini pasti punya masalah . Masalah datang gapernah di undang , Ia menghampiri tanpa permisi dan menetap selama kita menginginkan nya . Siapa sih yang hdupnya mulusmulus aja tanpa masalah ?

Tapi sebentar , apakah smua kesulitan yang kita alami adalah masalah ? apakah smua kesulitan yang menimpa kita adlah kemurkaan Tuhan? apakah semua kebahagiaan yang kita rasakan sbuah nikmat ?

hmmm ,
bwt yang ngerasa sulit menghadapi masalah ,
coba deh berpikir positif . Masalah gaakan dateng kalo kita ga sebut itu masalah . Masalah gaakan menetap lamalama jika kita ga menginginkannya .

bersyukurlah menghadapi segala likaliku kehidupan dalam hidup ini . Jika memang itu sbuah kesulitan ya syukuri . yakinlah pasti ada hikmah dan pelajaran yang tersimpan di dalamnya . ikhlaskan lah apa yang sudah menjadi takdir Tuhan . Lakukan yang terbaik dan sabar melaluinya .

sebenernya Tuhan syang , syang sekali sma kita yang kena masalah , kenapa ? Karena Tuhan membentuk pribadi kita dr setiap masalah tersebut .

jangan pernah ngersa sendiri , karena Tuhan selalu ada untuk kita , bahkan lebih dekat dari urat nadi .

buat yang ngerasa kebahagiaan itu selalu sbuah nikmat , berhatihatilah . Jangan terlalu terlena sma nikmat itu , karena sesungguhnya Tuhan memberi pelajaran dari setiap kenikmatan dan kesulitan .

misal bergelimang harta , jangan sampai lupa untuk berzakat , dari setiap hartamu 2,5% milik orang lain . jika kebahagiaan itu terus menyapa , jangan lupa untuk bersyukur . ingat Tuhan yang setia menemani di setiap tangis dan tawa .

hmm , sebenernya yang bisa ngendaliin hidup ini tu diri kita sendiri . Tuhan emg punya skenario sendiri tentang seluruh umatNya , tapi Tuhan bikin skenario yang mengharuskan kita untuk berperan di dalam setiap dramadrama nya .

katakata ini yang selalu ngebuat chacha semangat dan bangkit ketika masalahmasalah membuat diri ini kecil , resapi yaa .

ketika mata hati terbuka,
kita dapat melihat kenyataan yang tersembunyi dibalik penampakan luar dunia ini
ketika telinga hati terbuka,
kita mampu mendengar kebenaran yang tersembunyi di balik kata yang terucap
melalui hati yang terbuka,
sistem saraf kita dapat menyesuaikan diri dengan sistem saraf orang lain
disaat itulah kita mampu mengetahui apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka akan bersikap

sumber: buku yg aku pinjem dari Nabila Ramdhani :)

semoga bermanfaat !

Jangan pernah nyerah karena sebuah masalah . Hadapi , jadilah seorang Pemenang yang bangkit dr keterpurukan , berperanlah sebagaimana keadaan menuntut untuk berperan :)