Jumat, 16 Desember 2011

definisi skoliosis

Definisi
Skoliosis adalah deformitas tulang belakang berupa deviasi vertebra ke arah samping atau lateral. (Soetjaningsih, 2004)
Skoliosis adalah suatu kelengkungan tulang belakang, berukuran 10 derajat atau lebih pada bidang frontal. Skoliosis tidak pernah normal tetapi dapat merupakan kompensasi atas masalah seperti panjang tungkai yang tidak sama atau akibat spasme otot. Skoliosis dapat disebabkan oleh penyakit neuromuscular atau akibat malformasi congenital tulang belakang. (Rudolph, 2007)
Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya. (Rahayussalim, 2007)

Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya (Rahayussalim, 2007). Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”. Sementara menurut chris brooker dalam Ensiklopedia Keperawatan bahwa skoliosis merupakan kelengkungan tulang belakang ke arah lateral.
Sedangkan menurut Medicastore menyatakan bahwa skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal, toraka maupun lumbal (Apotik Online dan Media Informasi, 2006).
Senada dengan sebelumnya, Rosmawati Mion menyatakan bahwa skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah belakang. Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat menjadi dewasa (Mion, Rosmawati, 2007). Kemudian menurut dr Ketut Martiana menyebutkan dalam Jawa Pos Online adalah skoliosis merupakan kelainan fisik bawaan atau genetik yang banyak dialami wanita (Jawa pos Online, 2007).

Etiologi (Corwin : 2007)
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1.Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
- Cerebral palsy
- Distrofi otot
- Polio
- Osteoporosis juvenil
3.Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
a.Skoliosis Idiopatik Infantil
Kelengkungan vertebra berkembang saat lahir sampai usia 3 tahun. James, pertama kali menggunakan istilah skoliosis idiopatik infantil, mencatat bahwa kurva terjadi sebelum umur 3 tahun, dimana lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dan sebagian besar torakal melengkung kiri.
Dua tipe kurva dilaporkan pada skoliosis infantil yaitu resolving type (85%) dan progressive type (15%). Perkembangan metode Mehta dilakukan untuk membedakan kedua tipe kurva tersebut, dengan cara pengukuran pada posisi AP radiologi. Pertama, dengan menggambar sebuah garis perpendikular ke end-plate pada apeks vertebra. Kedua menarik garis yang memotong caput dan collum pada costa, sudut yang dibentuk pada perpotongan kedua garis tersebut disebut RVA (Rib-Vertebra Angle). Kurva dengan RVAD > 200 dapat menunjukkan progresivitas.
b.Skoliosis Idiopatik Juvenil
Skoliosis Idiopatik Juvenil terjadi pada umur 4-10 tahun. Berbagai bentuk dapat terjadi namun kurva torakal biasanya kekanan. Skoliosis Juvenil biasanya lebih progresif dari adolesent. Lonstein menemukan bahwa 67% pasien dengan umur dibawah 10 tahun menunjukkan progresivitas kurva dan resiko progresivitas 100% pada pasien yang berumur < 10 tahun yang mempunyai kurva lebih dari 200. Jenis bentuk tipe kurva yang terlihat pada skoliosis juvenil adalah kurva thoracic > double thoracic > thorakolumbal > Lumbal. Pada scoliosis juvenile ini, metode Mehta RVAD kurang digunakan dalam menentukan prognosis dibandingkan dengan skoliosis infantil.
c.Skoliosis Idiopatik Adolescent
Skoliosis Idiopatik adolescent terjadi pada umur 10 tahun atau lebih, scoliosis jenis ini paling sering terjadi pada remaja putri. Untuk mendiagnosa sebagai scoliosis idiopatik, harus mempunyai derajat kurvatura minimal 100 dengan rotasional dan deviasi lateraral pada radiologi (< 10 derajat dapat dikatakan normal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar