Rabu, 23 November 2011

penkes pemdiagnostik

I.PENDIDIKAN KESEHATAN
Pencegahan
Osteomyelitis hematogen akut dapat dihindari dengan pencegahan dari kontaminasi bakteri pada tulang dari tempat yang jauh. Ini meliputi diagnosis yang sesuai dan terapi primer infeksi bakteri.
Osteomyelitis direct/ eksogen dapat dicegah dengan manajemen luka yang baik dan pemberian antibiotik profilaksi pada saat terjadinya luka. (King, 2004)
Penanganan infeksi fokal dapat menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak dapat mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatikan terhadap lingkungan operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi.
Antibioika profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat pembedahan dan selama 24 sampai 48 jam setelah operasi akan sangat membantu. Teknik perawatan luka pascaoperasi aseptic akan menurunkan insiden infeksi superficial dan potensial terjadinya osteomielitis.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah
a.Pasien harus dalam keadaan stabil secara medis dan telah termotivasi, dan keluarga harus mendukung. Lingkungan rumah harus bersifat kondusif terhadap pro mosi kesehatan dan sesuai dengan program terapeutik.
b.Pasien dan keluarganya harus memahami benar proto kol antibiotika.
c.Ajarkan cara teknik balutan secara steril dan teknik kompres hangat. Pendi dikan pasien sebelum pemulangan dari rurnah sakit dan supervisi serta dukungan yang memadai dari perawatan di rumah sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan osteomielitis di rumah.
d.Pantau dengan cermat menge nai bertambahnya daerah nyeri atau peningkatan suhu yang mendadak. Pasien diminta. untuk melakukan obser vasi dan melaporkan bila terjadi peningkatan suhu, ke luarnya pus, bau, dan bertambahnya inflamasi.

I.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.1.Pada awalnya, pemeriksaan sinar X menunjukan pembenkakan jaringan lunak. Sekitar 2 minggu terdapat daerah ireguler, nekrosis tulang, pengangkatan periosteum dan embentukan tulang baru.
1.2.Pemindaian untuk mengindentifikasi area infeksi.
1.3.MRI dapat membantu diagnostik definiti awal.
1.4.Pemeriksaan darah memperlihatkan peningkatan leokosit dan peningkatan laju endap darah.
1.5. Kultur darah dan abses diperlukan untuk menentukanjenis antibiotik yang sesuai.

I.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.1.1.Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endapan darah.
1.1.2.Pemeriksaan titer antibodi – anti staphylococcus
Pemeriksaan Kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji ensitivitas.
2.Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.
3.Pemeriksaan Biopsi tulang.
4. Pemeriksaan ultrasound
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.
5.Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik, setelah dua minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus.
Pada Osteomyelitis Hematogen Akut pemeriksaan penunjangnya meliputi :
5.1.Pemeriksaan radiologis : sampai dua minggu tidak ada kelainan
5.2.Pemeriksaan sintigrafi : mungkin sudah terlihat
5.3.Aspirasi dari periost atau dari metafisis
5.4.Pemeriksaan darah : tidak khas, hanya lekositosis


I.ASPEK LEGAL ETIK
a.Non- Maleficence
1)Terpenuhi prinsip ini saat petugas kesehatan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan bagi pasien (do no harm) disadari atau tidak disadari.
2)Perawat juga harus melinduni diri dari bahaya pada mereka yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri, seperti anak kecil, tidak sadar, gangguan mental, dll.
b.Respect for Autonomy
1)Hak untuk menentukan diri sendiri, kemerdekaan, dan kebebasan\
2)Hak pasien untuk menentukan keputusan kesehatan untuk dirinya.
3)Otonomy bukan kebebasan absolut tetapi tergantung kondisi. Keterbatasan muncul saat hak, kesehatan atau kesejahteraan orang lain terganggu.
c.Beneficence
1)Tujuan utama tim kesehatan untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk pasien.
2)Perawatan yang baik memerlukan pendekatan yang holistic pada pasien, meliputi menghargai pada keyakinan, perasaan, keinginan juga pada keluarga dan orang yang berarti.
d.Justice
Termasuk fairness dan equality . Perawat sering mengambil keputusan dengan menggunakan rasa keadilan.
(Potter, P.A., 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar